Jumat, 14 April 2017

Komparatif Standar Akuntansi Indonesia dengan Bhutan

Standar Akuntansi Indonesia

Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan. Ciri-ciri terpenting atau persyaratan dari sistem akuntansi pemerintah menurut PBB dalam bukunya A Manual for Government Accounting, antara lain disebutkan bahwa:

1) Sistem akuntansi pemerintah harus dirancang sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara.

2) Sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang akuntabel dan auditabel (artinya dapat dipertanggungjawabkan dan diaudit).

3) Sistem akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk penyusunan rencana/program dan evaluasi pelaksanaan secara fisik dan keuangan. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah sistem akuntansi yang mengolah semua transaksi keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah pusat, yang menghasilkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang tepat waktu dengan mutu yang dapat diandalkan, baik yang diperlukan oleh badan-badan di luar pemerintah pusat seperti DPR, maupun oleh berbagai tingkat manajemen pada pemerintah pusat.

Pelaporan Keuangan Laporan keuangan berikut ini:

Ø  Neraca
Ø  Laporan laba rugi komprehensif
Ø  Laporan perubahan ekuitas
Ø  Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
Ø  Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan


Standar Akuntansi Bhutan

Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat Tiongkok. Untuk meningkatkan proses akuntansi serta audit yang sebanding praktik akuntansi internasional terbaik akhirnya pada tanggal 6 April 2012 Bhutan meluncurkan system akuntansi berstandar internasional. Kebutuhan akan  praktik akuntansi dirasakan dengan meningkatnya jumlah perusahaan dan membuka perekonomian Bhutan dimata internasional dalam aktivitas perdagangan dan investasi.

Karena sebelumnya Bhutan tidak memiliki standar akuntansi sendiri, badan usaha termasuk perusahaan telah mempersiapkan laporan keuangan mereka atas dasar Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Peluncuran standar akuntansi Bhutan ini diharapkan mampu memfasilitasi pelaporan keuangan dengan kualitas yang tinggi melalui cara yang transparan dan tidak bias.

Standar ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan, Wangdi Norbu. Pada pertemuan tersebut, ketua dewan standar Akuntansi dan Audit Bhutan, General Auditor Dasho Ugen Chewang, menyatakan bahwa inisiatif atas peluncuran standar akuntansi  ini tepat waktu dan bijaksana yang dibuat oleh kementerian keuangan.

Hal ini adalah waktu yang tepat karena pemerintah saat ini sedang dalam proses meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi untuk mencapai target pembangunan sosial-ekonomi, hal ini bisa menjadi investasi langsung bagi pihak asing dan oleh karena itu proses tersebut harus dilengkapi dengan standar akuntansi berkualitas tinggi. Kementerian Keuangan akan mulai menerapkan Standar Akuntansi pada awal tahun depan. Sementara itu, standar akuntansi Bhutan bagi usaha kecil dan menengah juga akan diluncurkan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. Saat ini, ada lebih dari 180 perusahaan yang terdaftar di bawah Companies Act Kerajaan Bhutan tahun 2000.


Standar akuntansi Bhutan – Tahap 1 mulai berlaku efektif 1 januari 2013

Standar akuntansi Bhutan – tahap 2 mulai berlaku efektif 1 januari 2016
 

Standar akuntansi Bhutan – tahap 3 mulai berlaku efektif 1 januari 2018

 
PERBANDINGAN SAK INDONESIA - BHUTAN

Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah mengikuti praktik akuntansi AS. IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi keuangan untuk membuat standar keuangan.

Indonesia telah membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis, Indonesia telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang menghasilkan perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum krisis.

Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS.


Sementara di Bhutan adopsi penuh Standar Akuntansi Internasional menjadi masalah. Regulator di negara ini telah meminta perusahaan di Bhutan untuk mengikuti Bhutanese Accounting Standards (BAS) - Tahap 1 mulai 1 Januari 2013 dan BAS sendiri diadopsi dari AIS. Sampai tahun 2012 Bhutan telah mengadopsi hampir semua Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IASB sehingga untuk hal tersebut Dewan Standar Bhutan memberlakukan secara efektif pada 3 tahap dimulai dari 1 Januari 2012 (tahap-1). 



Reference:

Jumat, 03 Maret 2017

TUGAS SOFTSKILL - M1

DIMENSI AKUNTANSI ATAS TRANSAKSI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun nonbisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Penjualan barang dagang, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi. Oleh karena itu, berbagai organisasi seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecil pun membutuhkan akuntansi. Akuntansi juga lazim digunakan untuk membandingkan prestasi kerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan menjadikan akuntansi sebagai bahasa bisnis (Accounting is the business language). Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber dan penggunaan dana. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekayasa informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
   
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang merujuk pada transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya

Akuntansi internasional mempunyai peranan yang sama, yang berbeda hanya pada entitas yang dilaporkan. Entitas yang dilaporkan dalam hal ini adalah perusahaan multinasional dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, sehingga kewajiban pelaporan juga biasanya kepada para pengguna di luar Negara selain entitas pelaporan. Cakupan dalam akuntansi adalah pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan.

Pengukuran merupakan proses mengidentifikasi, mengelompokan, dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran memberikan masukan yang mendalam mengenai profitabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangannya.

Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan, hal ini mencakup isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan kepada siapa.

Auditing merupakan jasa yang dilakukan oleh auditor terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

Perkembangan Ilmu Akuntansi

Sebagai suatu disiplin ilmu akuntansi sudah ada dan telah dipraktekkan sejak berabad-abad lalu oleh berbagai suku bangsa di dunia. Akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Pengaruh Cina, Timur Tengah dan India juga memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan akuntansi hingga saat ini. Sampai hari ini, akuntansi berkembang ke Eropa, Amerika dan merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya akuntansi berkembang menjadi akuntansi continental dan akuntansi anglosaxon. Pusat-pusat perkembangan akuntansi sekarang sejalan dengan pusat ekonomi dunia yaitu Amerika, Eropa, dan Jepang. Akuntansi continental berkembang di Jerman, Eropa Timur, Perancis dengan ciri utamanya adalah bersifat sangat konservatif dan lebih tertutup. Sedangkan akuntansi anglosaxon lebih bersifat transparan dan kurang konservatif, akuntansi anglosaxon dipakai di negara Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara bekas jajahan inggris seperti Malaysia, Pakistan, India, Australia, New Zealand, Hong Kong, Afrika Selatan, Nigeria dan Singapura. Perkembangan akuntansi yang pesat juga karena perkembangan ekonomi di negara-negara maju tersebut. Tantangan baru akuntansi muncul seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas kebutuhan informasi keuangan untuk bisnis maupun organisasi nonbisnis. Atas dasar sebab tersebut, negara maju tersebut menyusun standar akuntansi keuangannya dengan sangat baik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perbedaan Sistem Akuntansi

Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu suatu sarana bagi manajemen suatu organisasi baik perusahaan maupun non perusahaan untuk mengkomunikasikan posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Didalam fungsinya akuntansi memerlukan suatu konsep pencatatan, pengukuran, penyajian yang harus diatur sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan meliputi pihak internal, manajemen dan pihak eksternal, misalnya investor, calon investor, kreditor, pemerintah, dan pihak lainnya. Kepentingan mereka sangat dipengaruhi kondisi lokal masing-masing negara tempat akuntansi dan pihak pemakai informasi berada. Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain :

a. Pertumbuhan Ekonomi, Semakin pesat pertumbuhan ekonomi semakin berkembang kegiatan bisnis dengan demikian juga demakin besar tuntutan informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi.

b. Inflasi, Bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak sadar akan inflasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi.

c. Sistem Politik, Untuk negara-negara yang menganut sisttem demokrasi, laporan keuangan yang disusun perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan.

d. Pendidikan, Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak akuntan ahli semakin canggih informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan menambah kualitas standar dan praktik-praktik akuntansi.

e. Profesi Akuntan, Semakin maju ttingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat dan kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan pengembangan akuntansi, baik standar maupun praktik akuntansi.

f. Peraturan Perpajakan, Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai pengarruh terhadap perkembangan standar dan praktik akuntansi.

g. Pasar Uang dan Modal, Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang, persyaratan tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus disudit oleh akuntan publik.

Evolusi dan Peran Bisnis Internasional

Bisnis internasional adalah bisnis yang operasinya meliputi wilayah internasional yaitu dua negara atau lebih sehingga di dalamnya termasuk bisnis regional dan bisnis internasional. Dalam buku International Accounting (Radebaugh, 1993) membagi perkembangan bisnis internasional kedalam empat tahap yaitu zaman praindustralisasi, zaman industralisasi, zaman setelah perang dunia II, dan zaman multinasional.

Aspek Akuntansi Pada Bisnis Internasional

Pada waktu perusahaan akan melakukan transaksi, menjual saham atau obligasi biasanya masing-masing perusahaan harus menyampaikan informasi keuangannya, dalam bisnis internasional penyampaian informasi keuangan memiliki kendala bahasa, mata uang, dan standar akuntansi keuangan. Kendala demikian memerlukan bantuan ahli akuntansi internasional yang memahami berbagai bahasa, mata uang asing dan standar akuntansinya.

Referensi:
Suwardi, Eko.2000. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.


Rabu, 21 Desember 2016

Tugas Softskill (Video)



Sinopsis: 

Video ini berisi percobaan mengenai prinsip gesekan. Dimana percobaaan dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana yang cukup mudah didapatkan dirumah, bahkan kalian dapat mencobanya sendiri dirumah bagaimana sederhananya prinsip gesekan ini. Prinsip gesekan disini adalah mempertemukan dua benda padat yang bisa disebut gaya statis. Bahkan tanpa kalian sadari, dalam kegiatan aktivitas, kalian pernah melakukannya yang bahkan tanpa kita pahami bahwa itu adalah prinsip gesekan. Untuk lebih jelasnya kalian bisa menyaksikan video yang berdurasi 10 menit ini.

Kamis, 20 Oktober 2016

TUGAS SOFTSKILL PERTEMUAN KE-2

PRINSIP IFAC, AICPA, DAN IAI

A.      Prinsip-prinsip IFAC :

1.       Integritas
Seorang akuntan professional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.

2.       Objektivitas
Seorang akuntan professional seharusnya tidak boleh membiarkan terjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah pengaruh orang lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan professional.

3.       Kompetensi professional dan kehati-hatian
Seorang akuntan professional mempunyai kewajiban pada tingkat yang diperlukan untuk menjamin seorang klien atau atasan menerima jasa professional yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini.

4.       Kerahasiaan
Seorang akuntan professional harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan professional dan bisnis serta tidak boleh mengungkapkan informa siapa pun kepada pihak ketigatan paizin yang benar dan spesifik.

5.       Perilaku professional
Seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

B.      Prinsip-Prinsip AICPA :

1.       Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai professional, anggota harus menerapkan penilaian professional dan moral yang sensitive dalam segala kegiatannya.

2.       Kepentingan Umum
Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak dengan cara yang dapat melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.

3.       Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat, anggota harus melakukan semua tanggung jawab professional dengan integritas tertinggi.

4.       Objectivitas dan Independensi
Seorang anggota harus mempertahankan  objectivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab professional. Seorang anggota dalam praktik publik harus independen dalam penyajian fakta dan tampilan ketika memberikan layanan audit dan jasaatestasi lainnya.

5.       Due Care
Seoarng anggota harus mematuhi standar teknis dan etis profesi, berusaha terus menerus untuk menigkatkan kompetensi dan layanan dalam melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik yang dimiliki anggota

6.       Sifat dan Cakupan Layanan
Seorang anggota dalam praktik publik harus memerhatikan Prinsip-prinsip dari Kode Etik Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakan.

C.      Prinsip-Prinsip IAI :

1.       Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota berkewajiban menggunakan pertimbangan moral dan profesional setiap melakukan kegiatannya.

2.       Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3.       Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.

4.       Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota berdasarkan apa yang telah pemberi nilai dapatkan. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain

5.       Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota tidak diperkenankan menggambarkan pengalaman kehandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami. Sedangkan kehati- hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesinya dengan kompetensi dan ketekunan.

6.       Kerahasiaan
Dalam kegiatan umum auditor merupakan memeriksa beberapa yang seharusnya tidak boleh orang banyak tahu, namun demi keprofesionalitasannya, para auditor wajib menjaga kerahasiaan para klien yang diauditnya. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.

7.       Perilaku Profesional
Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8.       Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang ditetapkan secara relevan.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan.

Reference:


Sabtu, 01 Oktober 2016

TUGAS KELOMPOK M1 (RINGKASAN)

Anggota Kelompok 9:
1. M. Deny Amsah
2. Bela Septia
3. Sholihin

ETIKA PROFESI BISNIS

Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Etika

Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct).   Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer  dalam  interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.

Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan:
Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization).
Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).

Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Dua faktor utamanya, yaitu :
1. Perbedaan Budaya
2. Perilaku Organisasi

Ada beberapa factor lain yang mempengaruhi Perilaku etika bisnis, yaitu :
Physical; Kualitas air dan udara, keamanan
Moral; Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
Bad Judgment; Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
Activist Shareholders; Shareholders etis, konsumen dan environmentalist
Economic; Kelemahan, tekanan untuk bertahan
Competition; Tekanan global
Financial Malfeasance; Berbagai skandal akuntansi dan keuangan
Governance Failures; Pengakuan thd arti penting good governance dan isu-isu etika
Accountability; Kebutuhan akan transparansi
Synergy; Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil
Institutional Reinforcement; Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi

Ada 3 Jenis Masalah Yang Dihadapi Dalam Etika Yaitu:
Sistematik; mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
Korporasi; mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
Individu; mencakup individu tertentu dalam perusahaan, termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Kesaling-Tergantungan Bisnis Dengan Masyarakat

Terdapat dua pandangan tanggung jawab sosial mengenai hubungan bisnis dgn masyarakat:
Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented) Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar pemilik saham karena kepentingan pemilik saham adalah tujuan utama perusahaan.
Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial

Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika

Perusahaan memiliki maksud dan tujuan bisnis yang sangat terkait erat dengan factor-faktor berikut :
Pemenuhan kebutuhan
Keuntungan usaha
Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Mengatasi berbagai resiko
Tanggungjawab social

Perkembangan Dalam Etika Bisnis

Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di Jakarta.

Etika Bisnis Dan Akuntansi

Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan hal sebagai berikut :
Pengendalian Diri
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Mempertahankan Jati Diri
Menciptakan Persaingan yang Sehat
Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Memelihara Kesepakatan
Menuangkan ke dalam Hukum Positif


ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntan

Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. 
Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar profesi akuntansi dapat digolongkan menjadi: 
1. Akuntan Publik 
2. Akuntan Intern 
3. Akuntan Pemerintah 
4. Akuntan Pendidik 

Ekspektasi Publik

Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan sebagai orang yang profesional dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa mereka mempunyai sesuatu kepandaian yang lebih dibidang ini dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat pun berharap bahwa para akuntan mematuhi standar dan tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik. 

Nilai – Nilai Etika Vs Teknik Akuntansi Auditing
Integritas   
Kerjasama 
Inovasi
Simplisitas    

Sedangkan Teknik akuntansi (akuntansi technique) adalah aturan aturan khusus yang diturunkan dari prinsip prinsip akuntan yang menerangkan transaksi transaksi dan kejadian kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik

Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Publik Indonesia maupun staff profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menerapkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
(1) Prinsip Etika
(2) Aturan Etika
(3) Interpretasi Aturan Etika


ETIKA PROFESI AUDITING

Kepercayaan Publik

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi. Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarkat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

Tanggung Jawab Auditor kepada Publik

Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional AKDA.

Tanggung Jawab Dasar Auditor

Di dalam kode etik profesional AKDA, ada 3 karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk dipertanggungjawabkan oleh auditor kepada publik.
Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif
Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya
Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung jawab mereka kepada publik.

Independensi Auditor

Independensi dalam arti sempit adalah bebas, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam menyatakan hasil pendapatnya.
Sikap mental independen sama pentingnya dengan keahlian dalam bidang praktek akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor. Auditor harus independen dari setiap kewajiban atau independen dari pemilikan kepentingan dalam perusahaan yang diauditnya..

Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik

Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit Di Pasar Modal. Ketentuan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut:

Jangka waktu Periode Penugasan Profesional.
Periode Penugasan Profesional dimulai sejak dimulainya pekerjaan lapangan atau penandatanganan penugasan, mana yang lebih dahulu.
Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat tanggal laporan Akuntan atau pemberitahuan secara tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa penugasan telah selesai, mana yang lebih dahulu.

SUMBER: 
https://thisisdanawriting.wordpress.com/2015/10/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
https://enomutzz.wordpress.com/2011/11/27/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi/
https://astridpurnamasary.wordpress.com/2015/12/15/bab-5-etika-dalam-auditing/

Senin, 20 Juni 2016

Perkembangan VR di Indonesia


Di era yang modern ini, dimana teknologi berkembang pesat begitu kilat, khususnya teknologi terbaru yaitu VR (Virtual reality) dimana pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh smarphone itu sendiri, suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi pengguna.

Perkembangan VR ini begitu cepat hingga tahun ini begitu banyaknya pesaing dari perusahaan besar seperti Google dengan Google Carboardnya (produk ini dikhususkan bagi yang memiliki dana terbatas, tapi ingin mencoba teknologi VR), Samsung dengan Gear VR nya (dikhususkan bagi para pengguna S6, S7, Note 4 dibanderol dgn harga diatas $100) dan yang terakhir Oculus dengan Oculus Rift nya (terbilang cukup mahal untuk teknologi sekelas ini dan jika kalian ingin memilikinya, diharuskan juga memiliki PC kelas High End).

Tidak hanya dari brand terkenal saja, akhirnya produk VR buatan china mulai didistribusikan hingga tahun ini, dan bisa dikatakan cukup popular di Indonesia, dari berbagai kelas low-mid-high untuk fitur produknya yang layak dicoba. BoboVR Z4 adalah produk buatan China dan merupakan produk kelas High End dengan built in headphone dan spek diatas rata-rata dari segi kualitas.

Kenapa saya memilih BoboVR Z4? Harga terbilang cukup murah dan speknya hampir menyamai Samsung Gear VR. Untuk pembahasan lebih detailnya akan dilanjutkan pada bagian selanjutnyaa.






Senin, 06 Juni 2016

PENULISAN 9: TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2

PERJALANAN MARCO POLO  KE MONGOL

Marco Polo adalah seorang pedagang dan penjelajah Italia (Venesia) yang pernah menyusuri jalan sutera bersama ayah dan pamannya. Meeka pergi ke Tiongkok semasa berkuasanya Dinasti Mongol yg dipimpin Kubilai Khan (Cucu Genghis Khan). Sesaat tibanya di istana kerajaan, mereka menghadap langsung Kubilai Khan. Saat itu Kubilai Khan marah besar terhadap keluarga Polo karena mereka melanggar janji untuk membawakan pendeta Kristen kehadapannya. Tetapi Ayah Polo mempersembahkan anaknya sendiri Polo untuk mengabdi pada Kubilai Khan. Akhirnya Kubilai Khan memaafkannya dan menyuruh Ayah dan Pamannya untuk kembali ke Venesia.

Sesaat ayah dan pamannya pergi, Marco Polo dipenjarakan. Setelah beberapa tahun ia dibebaskan, dan diharuskan mempelajari segala macam budaya Mongol, mulai dari menulis, membaca dan memahami aturan-aturan yg ada hingga seni beladiri tingkat tinggi. Salah satu guru seni beladiri terbaik di Mongol  bernama one hundred, mengajarkan cara berahan hidup disini bahwa hanya dengan ilmu beladiri ia dapat menjaga dirinya sendiri.

Polo menghadap Kubilai Khan, dan ia diberi jabatan sebagai asisten kolektor pajak. Mulai sejak itu, ia mulai mendapat kepercayaan dari sang Khan. Tapi, saat itu perang mulai pecah antara Dinasti Mongol dan Dinasti Sung. Kubilai Khan Mengumpulan para Menteri hingga Dewan Perang, termasuk Adiknya. Ia memerintahkan salah satu anaknya, Pangeran Jingim bersama Adiknya, Arik untuk memimpin perang ke Wuchang.

Arik yang tak kunjung dating saat perang, mulai membuat resah Pangeran Jingim. Jingim bertanya pada jendralnya, “Berapa pasukan kita?” 500 prajurit, jawabnya. Dan ia menyarankan untuk mundur, karena perbedaan jumlah pasukan yg sangat jauh. Namun, Pangeran Jingim bersikeras bahwa Seorang Khan tidak bisa mundur dalam perang, ia memutuskan untuk maju dalam perang itu. Jawabannya sudah terlihat jelas bukan? Pastinya pasukan Khan mengalami kekalahannya. Perang ini merupakan kekalahan pertama Dinasti Mongol sejak berdirinya.

Tibanya di kediaman kerajaan, Jingim hanya menghadapkan wajahnya kebawah. Ia tau, Ayahnya akan marah besar. Saat itu Kubilai Khan dalam hatinya, mulai bertanya pada dirinya sendiri “bagaiman hal ini bisa terjadi?”, Kenapa Arik tidak ikut serta dalam perang tsb. Ia memutuskan Jingim dan Polo untuk memimpin pertemuan di kediaman adiknya, Karakorum (Ibu kota terdahulu).

Sambutan yg meriah dari seorang Paman terhadap keponakannya, membuat Jingim terlihat polos dan terlalu mudah ditebak pikirannya. Dilain sisi, Polo yg ikut serta dalam kunjungannyaa, ia mulai memperhatikan gerak-gerik yg aneh di Karakorum, dimulai dari menipisnya gandum hingga persediaan makanan yg sangat minim.

Dan tibanya untuk melaporkan apa yg dilihat kepada Sang Penguasa. Sang anak menjawabnya bahwa pasukan paman terhalang oleh hujan lalu ia mengirim utusan tapi pemberontak menangkapnya. Lalu ia bertanya kepada Polo, “Bagaimana menurutmu tentang ibu kota lama?”, “Kulihat saudara Kaisar seorang tuan rumah yang ramah, seperti yang pangeran Jingim katakan” jawabnya. Pangeran Jingim berkata, Paman sudah siap membantu untuk menyerang Xiangyang. Tak akan ada lagi kejadian seperti di Wuchang. Namun Polo menjawabnya, Kutakutkan kuda Arik tak akan pernah sampai di Xiangyang. Kuda milik Ariq berjumlah ribuan, cukup sehat. Tapi butuh 3 minggu untuk sampai di Xiangyang, sebagai seorang pedagang mereka tak punya cukup gandum untuk perjalanan ke Xiangyang, kecuali pertempuran tsb tak jauh dari rumah.

Kubilai Khan pun menjawabnya, “apa kau menuduh adik ku atas penghianatan”. Polo pun menjawab, “saya hanya mengatakan apa yg saya lihat, Baginda.” Sang Khan pun mengirim utusannya untuk memverifikasi pernyataan Polo. Ternyata memang benar bahwa sang adik ingin melakukan kudeta. Kubilai Khan pun memutuskan dirinya beserta pasukkannya untuk berperang dengan saudaranya sendiri.

Namun ia tidak menginginkan pertermpuran antar pasukan, lalu ia berinisiatif, menyerukan untuk 1 vs 1. Dimana Kubilai Khan bertarung melawan Arik hingga satu diantaranya mati. Siapakah yang hidup dan mati dalam duel tsb? 

to be continued :D


Sumber:
Wikipedia

Netfilx/Marcopolo