Senin, 09 Mei 2016

PENULISAN 5: TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Keuntungan GOT Melebihi TLOTR

Hai, kali ini saya akan membahas mengenai seberapa besar keuntungan game of thrones selama penayangannya. Hingga tulisan ini dibuat Jaringan televisi HBO telah menayangkan musim keenam dari Game of Thrones. Episode berjudul "Oathbreaker" yang ditayangkan di Indonesia Senin (9/5/2016) adalah episode ketiga musim keenam, atau secara keseluruhan merupakan episode ke-53 dari serial drama fantasi ini.

Sama-sama mengambil genre fantasi, wajar jika Game of Thrones (selanjutnya disingkat GOT) banyak dibandingkan dengan trilogi The Lord of The Rings (TLOTR). Terlebih, keduanya diangkat dari novel. TLOTR diangkat dari novel berjudul sama karya J.R.R. Tolkien. Sementara, GOT dari novel serial A Song of Ice and Fire hasil tulisan George R. R. Martin.

TLOTR adalah film bioskop, sementara GOT adalah film seri. Namun kualitas sinematografi, efek spesial dan skala produksi GOT tidak kalah dari film-film epik dengan setting abad pertengahan. Sampai-sampai ada penanya di situs Quora yang ingin tahu apakah GOT secara ekonomis layak diproduksi, sementara dengan ongkos produksi dan keahlian yang sama, kita dapat membuat film bioskop seperti TLOTR.

Pada 2014, pertanyaan itu dijawab dengan gamblang oleh Laurent Gorse, seorang pembuat film profesional dengan pengalaman sebagai penulis, produser dan sutradara. Gorse menjawab, "Benar, ketika Game of Thrones selesai, serial ini menghabiskan uang lebih banyak daripada trilogi The Lord of the Rings. "Pria asal California ini mengatakan, HBO menghabiskan uang senilai kurang lebih USD6 juta untuk tiap episode GOT. Karena GOT sudah mencapai episode ke-50, berarti HBO sudah menghabiskan sekitar USD300 juta.

Menurut The Numbers, tiga film TLOTR menghabiskan uang senilai USD297 juta. Artinya, ongkos produksi GOT sudah mengalahkan tiga film TLOTR (The Fellowship of the Rings, The Two Towers, dan The Return of the King) yang tayang dari 2001 hingga 2003. Tiga film garapan sutradara Peter Jackson ini memperoleh pendapatan sebesar USD1,2 miliar dari pendapatannya di Amerika Serikat.

Sementara itu, berapa pendapatan yang diraih HBO dari penayangan GOT?

Sebenarnya sulit untuk dihitung, karena HBO adalah layanan yang bergantung pada jumlah pelanggan yang membayar setiap bulannya. Jadi, orang yang berlangganan HBO belum tentu ingin nonton Game of Thrones. Total penonton per episode pada acara televisi seperti ini juga sulit diukur, tidak seperti penghitungan jumlah penonton pada layanan pengaliran video.

Menurut Wall Street Journal (5/2/2014), pada 2013 pendapatan kotor HBO mencapai USD4,9 miliar. Namun Game of Thrones merupakan acara yang paling banyak ditonton di HBO. Gorse mengungkap tiga kemungkinan.
  • Pertama, pada 2013, GOT menyumbang 20 persen dari USD4,9 miliar yang diperoleh HBO. Artinya, hampir semiliar dolar. Tidak berbeda jauh dari pendapatan USD1,2 miliar yang diperoleh TLOTR. Dengan kata lain, selama lima musim pendapatan GOT hampir lima kali lipat TLOTR.
  • Kedua, misalkan GOT hanya menyumbang 10 persen dari USD4,9 miliar yang diperoleh HBO. Angka tersebut sudah mencapai USD490 juta dolar, hanya membutuhkan waktu tidak sampai tiga musim untuk menyamai pendapatan TLOTR.
  • Ketiga adalah skenario terpahit. Taruhlah GOT hanya menyumbang USD200 juta per-musimnya, alias sekitar empat persen dari pendapatan HBO pada 2013. Pada musim keenam GOT sudah menyamai pendapatan TLOTR, dengan ongkos produksi sedikit lebih besar.

Gorse menekankan, nyaris tidak mungkin pendapatan acara televisi sebesar GOT hanya empat persen dari seluruh pendapatan HBO. Ini karena HBO juga mendapat perolehan dari penjualan DVD dan Bluray Game of Thrones.

Kesimpulannya, kemungkinan besar Game of Thrones lebih menguntungkan dibanding perolehan TLOTR di Amerika Serikat, atau setidaknya menyamai perolehan trilogi tersebut.

Source:


https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/keuntungan-game-of-thrones-diperkirakan-lebihi-the-lord-of-the-rings

Tidak ada komentar:

Posting Komentar